Gowa || Daftar Hitam News.Id — Sidang kasus korupsi proyek Jalan Sabbang–Tallang, Kabupaten Luwu Utara, tahun 2020 kembali memunculkan babak baru. Kamis 9 Oktober 2025.
Kuasa hukum mantan Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Sulsel, Sari Pudjiastuti, mengungkap adanya dugaan aliran dana Rp 4 miliar kepada Darmawangsyah Muin, yang saat itu menjabat Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan.
Dana itu disebut diberikan secara bertahap Rp 1,5 miliar dan Rp 2,5 miliar melalui staf Muin, dalam rangka memuluskan proses pemenangan proyek.
“Kalau kita lihat fakta persidangan, ada saksi yang menerangkan bahwa sejumlah uang sekitar Rp 4 miliar diserahkan beberapa kali melalui staf Pak Darmawangsyah Muin,” ungkap kuasa hukum Sari, Muhammad Syafril, usai sidang putusan di PN Makassar, Senin (6/10).
Pengungkapan ini memantik pertanyaan publik: mengapa penerima dugaan dana jumbo itu belum tersentuh proses hukum?
Sementara Sari sudah divonis 1 tahun 6 bulan penjara dan JPU resmi mengajukan banding karena menilai hukuman terlalu ringan, isu aliran dana ke Muin justru menunggu tindak lanjut.
Presiden Toddopuli Indonesia Bersatu (TIB), Syafriadi Djaenaf Dg. Mangka, menegaskan bahwa dugaan aliran dana tidak boleh berhenti di meja wacana.
“Kalau benar ada Rp 4 miliar masuk ke kantong politisi, maka penegak hukum wajib memanggil dan memeriksa. Jangan hanya menghukum pejabat teknis, sementara aktor politik seolah kebal. TIB siap mengawal kasus ini agar tidak redup.”
Sebagai media yang menjunjung asas keberimbangan, DaftarHitamNews.id memberikan hak klarifikasi kepada Darmawangsyah Muin untuk menyampaikan penjelasan resmi atas tuduhan penerimaan uang Rp 4 miliar sebagaimana disebut dalam persidangan.
Kami menegaskan bahwa pemberitaan ini mengacu pada keterangan kuasa hukum terdakwa di pengadilan, dan bukan vonis hukum terhadap Darmawangsyah Muin. Sampai saat ini, pihak bersangkutan belum pernah ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat penegak hukum.
Kasus Sabbang–Tallang memperlihatkan betapa rapuhnya integritas sistem pengadaan di Sulsel. Kini publik menunggu apakah aparat hukum berani menuntaskan hingga ke nama-nama besar yang disebut, termasuk memastikan apakah benar dugaan dana miliaran itu mengalir kepada elit politik.
Lp: Galang