Senin, Oktober 20, 2025

PRABOWO SENTIL APARAT: “JANGAN JADI PENEGAK HUKUM TANPA HATI!”

Makassar || Daftar Hitam News.Id —
Ucapan keras Presiden Terpilih Prabowo Subianto kembali menggema dan menampar nurani para penegak hukum di seluruh Indonesia. Dalam sebuah forum terbuka, Prabowo menyinggung keras perilaku aparat yang kerap menindak rakyat kecil tanpa hati nurani, sementara pelanggaran besar di depan mata justru dibiarkan.

“Saya ingat ada anak SD ditangkap karena mencuri ayam. Ini tidak masuk di akal! Hakim, jaksa, ada apa ngejar anak kecil seperti itu? Ada apa? Penegak hukum harus punya hati. Jangan istilah tumpul ke atas, tajam ke bawah  itu zalim, angkara murka, itu jahat,” tegas Prabowo dengan nada tinggi.

Presiden Terpilih Ingatkan Polisi, Jaksa, dan Hakim: Jangan Kejam ke Orang Kecil, Kalau Perlu Ganti Ayamnya Sendiri!

Ucapan itu bukan sekadar luapan emosi. Ia adalah tamparan moral terhadap sistem hukum yang kehilangan rasa kemanusiaan.
Prabowo bahkan menegaskan, jika ada kasus kecil seperti itu, seharusnya diselesaikan dengan empati, bukan borgol.

“Orang kecil, orang lemah harus dibela. Kalau perlu hakim, jaksa pakai uangnya sendiri ganti ayamnya! Anak itu dulu saya panggil ke Hambalang, saya kasih beasiswa,” ungkapnya.

Pernyataan Prabowo seolah menjadi peringatan keras bagi aparat penegak hukum di seluruh tingkatan, dari kepolisian, kejaksaan, hingga pengadilan, agar tidak lagi menjadikan rakyat kecil sebagai korban kesewenang-wenangan hukum.

Di saat publik menyoroti berbagai pelanggaran besar yang melibatkan pejabat, aparat justru kerap tampil galak terhadap rakyat miskin yang kadang hanya berjuang demi bertahan hidup.
Sebuah ironi yang berulang dan kini disentil langsung oleh orang nomor satu negeri ini.

Seruan moral Prabowo ini bergaung kuat dengan berbagai hasil liputan investigatif Daftar Hitam News.Id di lapangan.
Kami mencatat, masih banyak aparat di daerah yang lebih bersemangat mencari kesalahan rakyat kecil ketimbang menindak pelanggaran berat yang merugikan negara dan lingkungan.

Beberapa contohnya:

Kasus arogansi Kapolsek Mentaya Hulu, yang membentak warga dalam sengketa lahan sambil berkata “Silakan di pengadilan!”, tanpa solusi kemanusiaan.

Kasus pensiunan polisi Polres Pelabuhan Gowa yang diduga terlibat utang piutang dengan pedagang kecil, tetapi tetap berlindung di balik seragam.

Kasus gudang ilegal di Makassar, di mana aparat terlihat ragu menindak perusahaan besar meski pelanggaran izinnya nyata.

Semua potret itu menggambarkan betapa hukum di Indonesia masih berat sebelah, dan pesan Prabowo kini datang sebagai tamparan sekaligus peringatan nasional.

Jika aparat masih memburu rakyat kecil, sementara pejabat dan pengusaha nakal dibiarkan, maka hukum bukan lagi pelindung  tapi alat penindasan.

Prabowo menutup pesannya dengan nada optimistis.
Ia berharap kejadian seperti anak kecil ditangkap karena ayam, atau ibu-ibu dijebloskan ke sel karena menebang pohon, tidak akan pernah terulang lagi di bawah pemerintahannya.

“Saya percaya hal-hal semacam itu tidak terjadi lagi. Orang kecil harus dibela, bukan ditindas,” ucapnya.

Seruan Prabowo adalah panggilan moral bagi seluruh aparat di negeri ini.
Penegakan hukum tidak boleh kehilangan hati.
Jangan lagi hukum menjadi alat menekan rakyat miskin sementara koruptor, pelaku lingkungan, dan mafia izin dibiarkan hidup mewah di atas penderitaan orang banyak.

Kami, Daftar Hitam News.Id, akan terus mengawal dan menyoroti setiap tindakan aparat yang melenceng dari nilai keadilan sosial.
Sebab hukum tanpa nurani adalah pengkhianatan terhadap kemanusiaan itu sendiri.

Redaksi : daftarhitamnews.id

Editor : Galang

Kategori Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Popular

Recent Comments

error: Konten dilindungi!!