Minggu, Oktober 12, 2025

Dari Dapur ke Kolam, Lapas Narkotika Sungguminasa Sulap Limbah Jadi Pakan Lele Bernilai Gizi

Gowa || Daftar Hitam News.Id — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Sungguminasa bersama mahasiswa Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, berinovasi mengolah limbah organik dapur menjadi pakan ikan lele. Program ini bertujuan menekan volume limbah dapur, memperkuat ketahanan pangan secara mandiri, sekaligus membekali warga binaan dengan keterampilan ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Limbah organik seperti sisa sayuran, yang dikombinasikan dengan dedak padi dan dedak jagung, diolah melalui proses sederhana hingga menghasilkan pakan alami bernutrisi tinggi bagi ikan lele. Inovasi ini tidak hanya mengurangi potensi pencemaran lingkungan akibat sampah organik, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi dan mendukung keberlanjutan program budidaya ikan di dalam lapas.

Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Sungguminasa menegaskan bahwa kegiatan ini mencerminkan semangat perubahan menuju pemasyarakatan yang produktif dan berwawasan lingkungan. “Kami ingin membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari hal sederhana. Dari sisa dapur, lahirlah manfaat besar bagi lingkungan dan kehidupan. Warga binaan belajar bahwa setiap limbah memiliki nilai, jika diolah dengan pengetahuan dan niat baik,” ujarnya dengan optimis.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa program ini menjadi bentuk komitmen lapas dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan bernilai produktif. “Kami tidak hanya membina, tapi juga memberdayakan. Setiap kegiatan di lapas kami arahkan agar memberi dampak positif, baik bagi warga binaan maupun bagi lingkungan sekitar,” tambahnya

Selain berdampak pada pengurangan limbah, pengolahan ini juga memperkuat sistem budidaya ikan lele yang telah dikembangkan di Lapas Narkotika Kelas IIA Sungguminasa. Dengan demikian, tercipta siklus pengelolaan limbah yang produktif dan berkelanjutan dari dapur ke kolam, dari sampah menjadi sumber pangan.

Mahasiswa Universitas Hasanuddin yang terlibat dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa kolaborasi antara lembaga pemasyarakatan dan perguruan tinggi merupakan langkah nyata dalam membangun kesadaran lingkungan di kalangan warga binaan. Program ini diharapkan menjadi contoh inovasi sederhana namun berdampak besar bagi keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan di dalam lapas.

Lp: Galang

Kategori Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Popular

Recent Comments

error: Konten dilindungi!!