Bulukumba || Daftar Hitam News.Id — Langkah progresif kembali ditunjukkan oleh jajaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bulukumba. Melalui program inovatif bertajuk TANABERU (Antar Napi Bebas Sampai ke Rumah), Lapas Bulukumba resmi meluncurkan layanan pemasyarakatan berbasis kemanusiaan yang mengedepankan pendekatan empatik dan reintegratif terhadap warga binaan yang telah selesai menjalani masa pidana. Kamis,24/07/25.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 23 Juli 2025, sekitar pukul 10.00 WITA. Dalam pelaksanaannya, petugas Lapas secara langsung mengantar salah satu warga binaan yang mendapatkan pembebasan bersyarat ke rumahnya.
Proses pengantaran berjalan aman, lancar, dan penuh kehangatan, diwarnai apresiasi dari pihak keluarga dan masyarakat setempat.
Program TANABERU digagas langsung oleh Kalapas Bulukumba, Akbar Amnur, sebagai bentuk transformasi pelayanan pemasyarakatan menuju pendekatan yang lebih manusiawi dan bermartabat.
“TANABERU adalah simbol kehadiran negara dalam masa transisi warga binaan kembali ke tengah masyarakat. Kami ingin proses reintegrasi sosial berjalan tanpa hambatan, penuh empati, dan bernilai kemanusiaan,” ujar Kalapas Akbar Amnur saat dikonfirmasi.
Lebih dari sekadar pengantaran, program ini mencerminkan komitmen nyata Lapas Kelas IIA Bulukumba dalam mendukung pasca-pembinaan dan reintegrasi sosial.
Dengan mengantarkan langsung warga binaan ke rumah, Lapas ingin memastikan bahwa mereka pulang dalam suasana positif, diterima dengan baik, dan memiliki titik tolak untuk memulai hidup baru secara bermartabat.
TANABERU juga menjadi refleksi implementasi prinsip Pemasyarakatan Humanis yang kini mulai diterapkan di berbagai satuan kerja di bawah naungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham RI.
Langkah ini diapresiasi publik sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang tidak hanya menyentuh prosedur, tapi juga menyentuh hati.
Media Online DaftarHitamNews.id menyampaikan penghargaan atas terobosan Kalapas Bulukumba yang progresif dan menyentuh nilai-nilai kemanusiaan.
Program semacam ini layak dijadikan model bagi Lapas lain di Indonesia, agar wajah pemasyarakatan semakin dekat dengan masyarakat dan menjunjung nilai keadilan yang berkeadaban.
Lp: Galang