Selasa, November 4, 2025

Pasar Balang-Balang Gowa: Dugaan Monopoli Lods Picu Amarah, Aksi Demonstrasi Mengancam!

Gowa || Daftar Hitam News.Id — Kontroversi melanda Pasar Balang-Balang di Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pasca-renovasi. Dugaan praktik monopoli, kolusi, dan pungutan liar (pungli) dalam pengelolaan lods (lapak dagang) memicu sorotan tajam dari berbagai pihak. Selasa, 4 November 2025.

Ketua Masyarakat Pemantau Anggaran dan Kinerja Aparatur Negara (MAPANKAN) Sulawesi Selatan, Ridwan Makkulau Dg Ropu, mengungkapkan kekecewaannya atas ketidakadilan dalam pembagian lods pasca-renovasi. Ia mendesak Pemerintah Kabupaten Gowa untuk segera melakukan audit menyeluruh dan inventarisasi penerima lods di pasar tersebut.

“Dulu, almarhum Andi Sura, Kepala Dinas sebelumnya, berhasil menertibkan lods yang semrawut di pasar ini. Namun kini kami menemukan indikasi kuat adanya oknum yang menguasai lods secara sepihak dan diduga memperjualbelikannya kepada penawar tertinggi,” tegas Ridwan.

Ridwan menambahkan bahwa pembagian lods yang tidak merata telah membuka peluang terjadinya praktik kolusi dan pungli yang merugikan masyarakat. MAPANKAN menemukan indikasi seorang pengusaha asal Bugis membeli sejumlah lods untuk kemudian diserahkan kepada kerabat dekatnya.

“Skema pembagian lods seperti ini jelas menyimpang dari tujuan awal. Penataan ulang secara menyeluruh adalah suatu keharusan,” lanjut Dg Ropu.

Menurutnya, pengelolaan lods oleh Pemda Gowa seharusnya bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, praktik-praktik tidak sehat seperti kolusi dan pungli justru menghambat pencapaian tujuan tersebut.

“Kami tidak akan tinggal diam. Jika Pemda Gowa tidak segera mengambil tindakan tegas untuk menyelesaikan persoalan ini, kami akan turun ke jalan dan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran,” pungkasnya dengan nada geram.

Sementara itu, salah satu pedagang lama di Pasar Balang-Balang yang enggan disebut namanya turut mengungkapkan bahwa pembagian lods saat ini jauh dari kata adil. Menurutnya, sejumlah pedagang yang telah lama berjualan justru tidak kebagian tempat, sementara beberapa orang yang memiliki kedekatan dengan oknum pejabat pasar justru menguasai lebih dari satu lods.

“Mohon ditata ulang pasar Balang-Balang supaya pembagiannya merata. Sekarang ini yang dapat lods cuma orang-orang berduit. Bahkan ada yang sampai enam lods. Itu semua biasa dipanggil Puang Aji di pasar ini. Menantunya punya dua lods, satu gardu, dan satu lagi di area parkiran jual beras. Anaknya, namanya Anti, juga pegang dua lods tapi masih berjualan di parkiran,” ungkap pedagang tersebut.

Ia juga menambahkan bahwa sejumlah bangunan lods baru didirikan di atas saluran got, yang jelas menyalahi aturan konstruksi pasar.

“Dulu waktu almarhum Andi Syura masih menjabat, semua sudah ditertibkan. Tapi setelah diganti Kadis yang sekarang, malah kacau lagi,” tambahnya dengan nada kecewa.

Hingga berita ini diterbitkan, media ini telah mencoba melakukan konfirmasi kepada salah satu pengelola pasar, Ma’ruf, namun yang bersangkutan belum memberikan respon atas pesan yang dikirimkan.

Redaksi :daftarhitamnews.id

Editor : Galang

Kategori Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Popular

Recent Comments

error: Konten dilindungi!!