Makassar || Daftar Hitam News.Id — Upaya panjang aparat kepolisian akhirnya membuahkan hasil. Balita berusia empat tahun bernama Bilqis Ramdhani, yang sempat dinyatakan hilang sejak awal November 2025 di Taman Pakui Sayang, Kota Makassar, berhasil ditemukan dalam keadaan selamat di Provinsi Jambi, Sumatera, setelah enam hari menghilang.
Kabar penemuan ini disampaikan langsung oleh Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar, yang menyebut keberhasilan tersebut sebagai hasil kerja tim gabungan lintas wilayah antara Sulawesi Selatan dan Jambi.
Menurut data yang dihimpun redaksi Daftar Hitam News.Id, Bilqis hilang pada Minggu pagi (3/11/2025) saat sedang menemani ayahnya berolahraga di Taman Pakui Sayang. Rekaman CCTV di sekitar lokasi menunjukkan sosok seorang perempuan membawa tiga anak keluar dari area taman dan salah satunya teridentifikasi sebagai Bilqis.
Ayah korban, Dwi Nur Mas alias Dimas, sempat menyampaikan dalam wawancaranya, “Anak saya ikut saat saya olahraga, dan tiba-tiba hilang. Dalam rekaman CCTV itu jelas, satu dari anak-anak yang dibawa adalah Bilqis. Saya tidak kenal perempuan itu.”
Setelah pencarian intensif melibatkan Polrestabes Makassar, Unit Jatanras, hingga kepolisian di Provinsi Jambi, akhirnya Bilqis ditemukan dalam kondisi selamat.
Penemuan ini mengejutkan publik, sebab jarak antara Makassar (Sulawesi Selatan) dan Jambi (Sumatera) mencapai ribuan kilometer. Dugaan kuat menyebut korban telah dipindahkan melalui jalur laut dan darat kemungkinan besar lewat pelabuhan Kuala Tungkal, Jambi, yang dikenal sebagai jalur transit menuju Batam dan negara tetangga.
Dari hasil penyelidikan awal, polisi menemukan indikasi bahwa Bilqis dijual dengan harga sekitar Rp3 juta rupiah kepada jaringan yang beroperasi lintas provinsi.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol. Arya Perdana, dalam keterangannya kepada awak media menyebutkan, “Tim kami telah mengamankan beberapa orang yang diduga terlibat. Kasus ini bukan hanya penculikan biasa, tapi mengarah pada dugaan perdagangan anak antarwilayah. Detailnya akan kami rilis secara resmi hari Senin.”
Keluarga korban menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam kepada seluruh jajaran kepolisian serta masyarakat luas.
“Alhamdulillah, Bilqis sudah kembali. Terima kasih untuk Polrestabes Makassar dan semua pihak yang ikut membantu, dari netizen, media, sampai aparat yang tak berhenti mencari. Kami sangat berterima kasih,” ujar ibu korban dalam suasana haru saat melakukan video call dengan anaknya.
Ungkapan apresiasi juga datang dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk tokoh aktivis perlindungan anak dan kelompok masyarakat sipil. Mereka menilai pengungkapan kasus ini adalah bukti nyata keseriusan Polrestabes Makassar dalam menangani kejahatan terhadap anak.
Pasca penemuan, Bilqis langsung mendapatkan pendampingan psikologis dari UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Makassar, untuk memastikan kondisi mental dan emosionalnya tetap stabil pasca trauma.
Sementara itu, pihak kepolisian masih mengembangkan penyelidikan guna mengungkap jaringan pelaku yang lebih luas, mengingat pola perpindahan korban yang cukup terencana dan sistematis.
Selain itu, dua anak dari pelaku yang diamankan juga saat ini telah ditempatkan di bawah perlindungan PPA untuk mendapatkan perawatan dan pengawasan khusus.
Kasus Bilqis menjadi pengingat keras bahwa kejahatan terhadap anak kini dapat terjadi di ruang publik terbuka, bahkan di taman kota yang ramai pengunjung.
Pemerintah Kota Makassar diharapkan segera memperkuat sistem keamanan di area publik, menambah titik CCTV aktif, serta memastikan kehadiran petugas pengamanan di lokasi-lokasi strategis yang menjadi tempat bermain anak.
Atas keberhasilan luar biasa ini, redaksi Daftar Hitam News.Id menyampaikan apresiasi tinggi kepada Polrestabes Makassar, khususnya Unit Reskrim dan Jatanras, yang telah bekerja siang dan malam menelusuri jejak pelaku lintas provinsi.
Kasus ini menunjukkan bahwa koordinasi cepat, profesionalisme, dan dukungan publik mampu menembus batas geografis dan menyelamatkan nyawa anak bangsa.
Redaksi :daftarhitamnews.id
Editor : Galang
