Makassar || DaftarHitamNews.id — Pemerintah Kota Makassar kembali mengocok ulang kartu birokrasi. Kali ini, giliran Andi Zulkifli Nanda yang resmi didapuk sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar. Pelantikan ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Munafri Arifuddin (Appi), sosok yang kini tengah dihadapkan pada ekspektasi tinggi publik dalam menata ulang sistem pemerintahan kota yang kerap digerogoti isu nepotisme dan lambannya pelayanan publik. Rabu 28/5/25.
Pelantikan yang berlangsung di Balai Kota Makassar tersebut menandai babak baru perjalanan Andi Zulkifli dalam dunia birokrasi. Namun, publik patut bertanya: apakah ini hanya rotasi biasa atau sinyal awal reformasi serius?
Karier Cemerlang atau Sekadar Mutasi Elite?
Andi Zulkifli bukan wajah baru di jajaran Pemkot Makassar. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB), kemudian Kadis PTSP, hingga akhirnya dipercaya memimpin Bappeda Kota Makassar—sebuah posisi strategis dalam menyusun arah pembangunan kota.
Namun, jabatan prestisius ini tak serta-merta menjadi jaminan bahwa ia akan membawa angin segar. Selama menjabat sebagai Kadis PTSP, pelayanan publik masih menuai keluhan, dari lambannya perizinan hingga dugaan praktik ‘jalur belakang’. Kini, dengan tanggung jawab sebagai Sekda, tantangan yang dihadapinya jauh lebih kompleks: membangun integritas di tengah birokrasi yang belum sepenuhnya transparan.
Wali Kota Appi: “Semoga Bisa Jadi Penggerak Utama”
Wali Kota Appi dalam sambutannya mengatakan bahwa penunjukan Andi Zulkifli adalah bagian dari komitmen memperkuat birokrasi yang profesional. “Beliau punya pengalaman panjang, dan kita harap bisa memperkuat koordinasi serta percepatan kinerja pemerintahan,” ujar Appi.
Namun di balik harapan itu, publik menuntut lebih dari sekadar pidato seremonial. Jabatan Sekda bukan hanya soal administratif, melainkan juga tentang keberanian menindak, transparansi anggaran, dan ketegasan terhadap potensi penyimpangan—sesuatu yang selama ini kerap dikritik dalam tubuh Pemkot Makassar.
PR Berat Sekda Baru: Reformasi Atau Status Quo?
Kini, sorotan tajam publik akan mengarah ke satu nama: Andi Zulkifli Nanda. Mampukah ia menjawab keraguan? Ataukah ia hanya akan menjadi pelaksana status quo, sekadar memperpanjang napas pola birokrasi lama yang lamban dan sarat kepentingan?
Waktu akan menjawab. Tapi satu hal pasti: jabatan Sekda bukan sekadar penghargaan birokratik. Ia adalah cermin dari arah pemerintahan kota ke depan—dan publik tidak akan tinggal diam.
Lp: Galang