Selasa, Juli 1, 2025

Sindikat Pencuri Sapi Berkamuflase Honorer dan Pedagang, Beraksi Brutal di TPA Antang Makassar

Makassar || DaftarHitamNews.id — Wajah Kota Makassar kembali tercoreng. Aksi biadab sindikat pencuri sapi terungkap di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang. Ironisnya, dua dari tiga pelaku ternyata adalah pegawai honorer di lingkungan instansi pemerintahan, sementara satu lainnya adalah pedagang daging sapi yang jadi otak dari kejahatan ini.

Kapolsek Manggala, Kompol Samuel To’longan, membenarkan bahwa pihaknya telah meringkus ketiga pelaku, yakni AR (23) yang bekerja sebagai honorer di Kecamatan Rappocini, HS (31) honorer Dinas Lingkungan Hidup Makassar, dan SL (31) sang pedagang sekaligus dalang dari pencurian keji ini.

Metode mereka bukan sekadar kejam, tapi juga tidak manusiawi. Para pelaku secara brutal mematahkan kaki-kaki sapi yang tengah mencari makan di kawasan TPA dengan menggunakan ekskavator. Setelah lumpuh, sapi-sapi malang itu diangkut pakai sendok ekskavator ke atas truk pengangkut sampah.

“Setelah itu, SL membawa sapi-sapi tersebut untuk disembelih. Dagingnya kemudian dijual ke pasaran dengan harga normal agar tak menimbulkan kecurigaan,” ungkap Kompol Samuel, Kamis (19/6).

Bayaran aksi ini terbilang murahan jika dibanding dengan nilai kerugian para pemilik sapi. Sopir ekskavator dibayar antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta, sementara sopir truk hanya kebagian Rp200 hingga Rp300 ribu per aksi. Hasil kejahatan mereka diduga mencapai nilai fantastis: Rp180 juta dari penjualan daging curian dalam dua tahun terakhir.

Kasus ini terbongkar setelah seorang warga melapor kehilangan sapi dan menerima informasi bahwa hewan ternaknya terlihat diangkut dengan truk sampah milik TPA. Polisi yang menerima laporan langsung bergerak dan akhirnya membongkar seluruh jaringan ini.

Dari hasil penyelidikan, aparat menemukan 14 nota penjualan daging yang memperkuat dugaan bahwa praktik ini sudah berlangsung lama dan sistematis.

DaftarHitamNews.id menyoroti lemahnya sistem pengawasan di kawasan TPA, serta longgarnya integritas para aparatur honorer pemerintah. Kejahatan ini bukan hanya soal pencurian, tapi juga menunjukkan kebusukan moral yang mengendap di balik wajah kota.

Redaksi DaftarHitamNews.id menyerukan: Sudah saatnya sistem pengawasan dan rekruitmen pegawai honorer direvisi total. Jangan sampai TPA dan kantor pemerintahan jadi sarang kejahatan yang terlindungi!

Lp: Galang

Kategori Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Popular

Recent Comments

error: Konten dilindungi!!