Makassar || Daftar Hitam News. Id —Koordinator Forum Anti Korupsi Dan Kolusi (FAKK), Sampir Hafinuddin menagih janji pemprov Sulsel melalui Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan, Rabu, 13 September 2023.
Melalui media ini, Sampir mengungkap kondisi sebenarnya di SMUN 23 Makassar. Bahwa saat itu massa FAKK melakukan unjuk rasa di kantor Disdik Sulsel, 02 Agustus 2023 lalu, salah satunya yang menjadi sorotan utama FAKK adalah mandeknya pembangunan gedung SMUN 23 Makassar.
Dalam dialog muncul pertanyaan, “Kenapa pembangunan gedung SMUN 23 Makassar mangkrak?,” ujar juru bicara FAKK, Andi Ulla alias Gandhy. Terungkap bahwa pihak pelaksana diduga menyalahi bestek. “Karena pihak kontraktor diduga bekerja asal-asalan, tidak sesuai bestek,” terang perwakilan Diknas.
Lalu, mengapa dibiarkan mangkrak ? Dan mau sampai kapan menumpang di gedung L2DIKTI ? Nah, inilah pemicu mengapa orang tua/wali murid yang tergabung dalam FAKK bergerak mempertanyakan, bahkan menuntut pencopotan Kepsek 23 Makassar era Drs. Muh. Ahyar.
Menurut Sampir ada persoalan yang sangat krusial di SMUN 23 Makassar, dan itu semua diduga diperparah oleh mantan Kepsek 23 Makassar, Muh Ahyar. Namun, kami menilai bahwa ada dugaan persekongkolan jahat terkait permasalahan di SMUN 23 Makassar.
Lebih jauh ia menyinggung soal anggaran pembangunan gedung SMUN 23 Makassar pada tahun 2022 lalu sebesar Rp 1.4 miliar untuk pembangunan 6 gedung tahap pertama, namun tak satu pun gedung yang berdiri hingga saat ini.
Fakta di lapangan, lanjut Ketua RW 01 Tamalanrea Indah ini, terdapat sepotong pondasi yang rapuh, dan timbunan material berupa batu sungai, paving blok yang tumbuh di atasnya semak belukar. Selain itu, tampak 2 (dua) rumah panggung berdiri tepat sisi kiri lahan SMUN 23 Makassar.
Di belakang rumah panggung tampak kolam ikan dengan air keruh dan di sekelilingnya tumbuh rumput setinggi paha orang dewasa. Terdapat pula papan proyek yang masih utuh berdiri dimana terpajang nilai anggaran Rp 1.4 miliar yang dikelola oleh CV. Mulkis dengan masa kerja 140 hari.
Dalam pengerjaannya, pembangunan itu terhenti, karena diduga kontraktor pelaksana, yakni CV Mulkis diduga membangun tidak sesuai spesifikasi alias tidak sesuai bestek.
Nah, akibat diduga kelalaian ini, pembangunan gedung SMUN 23 Makassar mangkrak hingga kini. Padahal, kata Sampir, mestinya Diknas Sulsel cepat mengganti kontraktor atau menganggarkan ulang dari dana APBD Sulsel, tahun ini juga.
Sehingga, FAKK akan tetap mengawal kasus ini sampai tuntas. Oleh karena itu, kami akan menagih janji Disdik soal penganggaran ulang. “Malu kita masak iya ada sekolah tidak punya fasilitas sarana dan prasarana, termasuk gedung,” ucap Sampir.
Ia mendesak juga pihak Kejati Sulsel agar melakukan penyelidikan dibalik mangkraknya pembangunan SMUN 23 Makassar tahun 2022 lalu, hingga kini.
Saya ‘mencium’ aroma tidak beres, sehingga perlu diselidiki. Kuncinya.
Ditempat terpisah saat media ini mengkonfirmasi kadis pendidikan Sul-Sel terkait tuntunan FAK, kadis pendidikan H.Iqbal Najamuddin sangat berterimakasih kepada FAK yang menyinggung terkait Mangkraknya pembangunan gedung SMAN 23 Makassar ini.
“Terkait dengan kegiatan Mangkrak, Sementara kami tunggu hasil Audit dari Tim Apip Inspektorat dan kami sampaikan untuk saat ini kami tidak ada pengeluaran uang negara sampai ada hasil dari Tim Inspektorat.
Permintaan Audit itu kami Minta ke Inspektorat agar kedepannya apa yang Kami Anggarkan tidak di kaitkan dengan kerjaan yang sempat di hentikan akibat Pengerjaan dari Penyedia jasa yang tidak sesuai Juknis yang telah di sepakati waktu itu dan penyedia itu kami sudah Blacklist.
Terkait pembangunan lanjutan Gedung SMAN 23 Makassar ini kami juga sudah siapkan tahun anggaran 2024 dan pembangunan Gedung Sekolah SMAN 23 Makassar ini Menjadi Program Prioritas Kami di Disdik Provinsi Sulsel.” Jelas Kadis Pendidikan ini Melalui Whatsapp.
Lp: Galang