Makassar || Daftar Hitam News. Id — Manusia tak luput dari fitnah, begitupun yang mendera bapak Dr. Syahruddin, MPd., PhD, sang Kepsek SMAN 23 Makassar. Meskipun demikian, beliau tabah, dan membuktikan dirinya sebagai insan cerdas, menghadapinya dengan senyum.
Terlanjur nama baiknya tercoreng, tentu perlu dipulihkan, apalagi dimuat di media, sehingga tidak butuh waktu lama, demi
klarifikasi data, maka berkumpullah para pengurus inti Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan beberapa kepsek pada hari Selasa, sekitar pukul 11.00 Wita bertempat di warkop Peng, jalan Baji Gau, Cenderawasih, Makassar. Maklum, di pagi menjelang siang itu, telah dilangsungkan pertemuan beberapa kepala sekolah di kota Makassar tingkat SMA yang difasilitasi oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), sebuah perkumpulan para Kepsek di kota yang berjuluk ‘anging mammiri’.
Salah satu yang dibahas dalam pertemuan itu, soal isu yang terjadi di SMAN 19 Makassar, diantaranya rehab dan pengadaan besi pengaman, dimana telah beredar isu dugaan ‘penyalahgunaan’ juknis dana BOS, dan aliran ‘fee’ dari penerbit PT. Erlangga. Tentu, isu ini perlu diluruskan agar tidak merugikan nama baik pejabat yang dituju.
Alhasil, digelarlah pertemuan agar isu ini tidak menjadi fitnah, dan larut dalam informasi sesat. Apalagi cenderung merusak dan menyerang pejabat yang justru berbanding terbalik dengan tuduhan yang dialamatkan kepada mantan Kepsek SMAN 19 Makassar, bapak Dr. Syahruddin.
Di masa kepemimpinan Dr. Syahruddin, SMAN 19 Makassar mengalami perubahan signifikan, baik fisik sekolah maupun pembangunan karakter SDM baik di tingkat didik maupun guru dan tenaga kependidikan, misalnya sekolah, taman atau halaman yang dulu berdebu saat musim kemarau, dan saat musim hujan genangan air dan lumpur tidak bisa dihindari. Namun, tidak setelah bapak Syahruddin menjabat Kepsek SMAN 19 Makassar, debu sudah bisa diatasi, dan genangan air sisa sedikit, belum selesai, sudah diamanahkan jabatan di SMAN 23 Makassar.
SMAN 19 Makassar yang dulunya, maaf agak kumuh, namun stigma itu perlahan berubah menjadi tren positif, sehingga tak heran SMAN 19 Makassar kini menjadi salah satu sekolah pilihan bagi warga Manggala, dan sekitarnya. Bahkan, di bawah kepemimpinan beliau (Syahruddin, red), wajah SMAN 19 Makassar benar-benar nyaris sempurna, termasuk pengadaan besi pengaman agar saat para murid berolahraga, terutama bola voly, dan sepak bola/futsal, bola basket, agar tidak merusak jendela kaca atau seng, dan terpental ke dalam ruang kelas.
Hal ini pun mendapat acungan jempol dari Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Rahman Pina. Menurut Rahman Pina, “apa yang telah dilakukan oleh bapak Dr. Syahruddin saat menjabat Kepsek SMAN 19 Makassar, patut mendapat jempol, dan diapresiasi,” tandas Rahman Pina yang beken dengan singkatan nama RP itu.
Menurut RP yang juga Ketua Fraksi Golkar di DPRD Sulsel, Dr. Syahruddin telah sukses memperbaiki citra buruk SMAN 19 Makassar, kata RP saat memberikan sambutan di sebuah acara pelantikan pengurus komite SMAN 23 Makassar.
Dituduh ‘Menyimpang’ Dari Juknis BOS
Diknas propinsi mengetahui betul sepak terjang, dan prestasi Dr. Syahruddin, baik dari segi keilmuan, pengalaman, dedikasi, dan loyalitas serta integritasnya, tak heran, ada-ada saja upaya untuk merusak citra beliau, apalagi santer terdengar kabar bahwa beliau merupakan calon kuat pindah ke sekolah favorit sesuai kebutuhan organisasi, sehingga ini upaya mengganjal beliau.
Sumber media ini di Diknas Sulsel menyebut, nama bapak Dr. Syahruddin digadang-gadang menjadi kepsek SMAN 17 Makassar. Untuk mengganjal beliau dicarikanlah isu-isu yang tidak berdasar. “Jadi, tidak benar itu isu, beliau dicarikan memang celah, tujuannya mengganjal,” terang sumber media ini yang enggan namanya ditulis.
Langkah ini dianggap menjegal, namun sebetulnya, Dr. Syahruddin tidak berambisi menduduki posisi barunya. Beliau tetap tegar, sorot matanya tetap tenang, di temui di ruangannya, beliau menjawab semua tuduhan berdasarkan klarifikasi Selasa lalu. Ia tetaplah seorang penyejuk, dan penenang bagi orang-orang di sekitarnya.
Hal inilah yang diklarifikasi dalam pertemuan itu dimana dihadiri oleh Ketua MKKS, H. Syafruddin, dan jajaran serta beberapa Kepsek yang turut hadir guna meluruskan informasi yang keliru. Dalam kesempatan itu, pihak mantan Kepsek SMAN 19 Makassar yang dirugikan nama baiknya, pun meluruskan pokok permasalahannya.
Menurut mantan Kepsek SMAN 19 Makassar, Dr. Syahruddin, mengklarifikasi berita terkait isu bahwa dirinya dianggap ‘melanggar’ juknis, dan mendapatkan ‘fee’ dari pengadaan buku. Nah, sebetulnya, itu tidak benar, karena rehab dana BOS itu belum cair, karena penganggarannya memang di tahun 2024.
Kemudian, jika saya dituduh mendapat ‘fee’ dari penerbit PT Erlangga, itu juga tidak benar, karena buku itu juga belum dibayar, melainkan uang jaminan kepada penerbit. Intinya, semua penganggaran di tahun 2024. Jadi, berita itu tidak benar.
Bahkan, dalam pertemuan itu, hadir pula bapak Risal dari LSM Lemkira, dan telah meminta maaf atas kekeliruan yang beredar. “LSM Lemkira telah meminta maaf atas kekeliruannya atas pemuatan berita di salah satu media, ” terang Kepsek SMAN 23 Makassar ini.
Dikonfirmasi terpisah, via telpon selulernya, Jumat, 08/12/23 Ketua LSM LEMKIRA, bapak Risal menyatakan permintaan maafnya atas pemuatan berita di salah satu media portal online. “Saya meminta maaf atas terbitnya pemuatan berita itu, dan akan saya pulihkan nama baik beliau,” terang pa Risal.
Pembunuhan Karakter
Apa yang beredar di salah satu media portal online itu semuanya tidak benar. Dan itu upaya pembunuhan karakter. “Upaya pembunuhan karakter (caracter assination), lebih kejamnya lagi adalah fitnah belaka. Namun, dirinya merasa bahwa tidak perlu melaporkan, cukup meluruskan saja pemberitaan yang sebenarnya. Lagi pula, lanjut lulusan S2, dan S3 di Malaysia ini, semuanya sudah clear, Selasa, 05/12/23.
Fokus Di SMAN 23 Makassar
Dirinya kini fokus mengurusi SMAN 23 Makassar, sebagai amanah yang diemban dan dipercayakan ke pundaknya. Ia bahkan berkali-kali menyatakan dirinya, mewakafkan dirinya untuk SMAN 23 Makassar dan berharap bisa pensiun di SMAN 23 Makassar. “Saya mewakafkan diri.saya untuk SMAN 23 Makassar, dan ingin pensiun di sini,” terang Dr. Syahruddin.
Dirinya juga menyatakan siap bersinergi semua pihak, dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya, baik di SMAN 23 Makassar maupun di sekolah sebelumnya, bilamana perbuatan baik dianggap melanggar, dan perbuatan melanggar dianggap baik, dirinya siap.
Bicara kesiapan inilah, mengapa para murid dan ortu siswa-siswi SMAN 19 Makassar, berat melepas kepergian bapak Dr. Syahruddin, bahkan mereka sempat demo menginginkan beliau tetap mengabdi di SMAN 19 Makassar.
Jika sudah begini, isu negatif itu akan sirna dengan citra positif yang ditinggalkan.
Gebrakan Di SMAN 23 Makassar
Jadi Korban Fitnah, Doktor Syahruddin Tetap Tabah, Hadapi Dengan Senyuman
Manusia tak luput dari fitnah, begitupun yang mendera bapak Dr. Syahruddin, MPd., PhD, sang Kepsek SMAN 23 Makassar. Meskipun demikian, beliau tabah, dan membuktikan dirinya sebagai insan cerdas, menghadapinya dengan senyum.
Terlanjur nama baiknya tercoreng, tentu perlu dipulihkan, apalagi dimuat di media, sehingga tidak butuh waktu lama, demi
klarifikasi data, maka berkumpullah para pengurus inti Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan beberapa kepsek pada hari Selasa, sekitar pukul 11.00 Wita bertempat di warkop Peng, jalan Baji Gau, Cenderawasih, Makassar. Maklum, di pagi menjelang siang itu, telah dilangsungkan pertemuan beberapa kepala sekolah di kota Makassar tingkat SMA yang difasilitasi oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), sebuah perkumpulan para Kepsek di kota yang berjuluk ‘anging mammiri’.
Salah satu yang dibahas dalam pertemuan itu, soal isu yang terjadi di SMAN 19 Makassar, diantaranya rehab dan pengadaan besi pengaman, dimana telah beredar isu dugaan ‘penyalahgunaan’ juknis dana BOS, dan aliran ‘fee’ dari penerbit PT. Erlangga. Tentu, isu ini perlu diluruskan agar tidak merugikan nama baik pejabat yang dituju.
Alhasil, digelarlah pertemuan agar isu ini tidak menjadi fitnah, dan larut dalam informasi sesat. Apalagi cenderung merusak dan menyerang pejabat yang justru berbanding terbalik dengan tuduhan yang dialamatkan kepada mantan Kepsek SMAN 19 Makassar, bapak Dr. Syahruddin.
Di masa kepemimpinan Dr. Syahruddin, SMAN 19 Makassar mengalami perubahan signifikan, baik fisik sekolah maupun pembangunan karakter SDM baik di tingkat didik maupun guru dan tenaga kependidikan, misalnya sekolah, taman atau halaman yang dulu berdebu saat musim kemarau, dan saat musim hujan genangan air dan lumpur tidak bisa dihindari. Namun, tidak setelah bapak Syahruddin menjabat Kepsek SMAN 19 Makassar, debu sudah bisa diatasi, dan genangan air sisa sedikit, belum selesai, sudah diamanahkan jabatan di SMAN 23 Makassar.
SMAN 19 Makassar yang dulunya, maaf agak kumuh, namun stigma itu perlahan berubah menjadi tren positif, sehingga tak heran SMAN 19 Makassar kini menjadi salah satu sekolah pilihan bagi warga Manggala, dan sekitarnya. Bahkan, di bawah kepemimpinan beliau (Syahruddin, red), wajah SMAN 19 Makassar benar-benar nyaris sempurna, termasuk pengadaan besi pengaman agar saat para murid berolahraga, terutama bola voly, dan sepak bola/futsal, bola basket, agar tidak merusak jendela kaca atau seng, dan terpental ke dalam ruang kelas.
Hal ini pun mendapat acungan jempol dari Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Rahman Pina. Menurut Rahman Pina, “apa yang telah dilakukan oleh bapak Dr. Syahruddin saat menjabat Kepsek SMAN 19 Makassar, patut mendapat jempol, dan diapresiasi,” tandas Rahman Pina yang beken dengan singkatan nama RP itu.
Menurut RP yang juga Ketua Fraksi Golkar di DPRD Sulsel, Dr. Syahruddin telah sukses memperbaiki citra buruk SMAN 19 Makassar, kata RP saat memberikan sambutan di sebuah acara pelantikan pengurus komite SMAN 23 Makassar.
Dituduh ‘Menyimpang’ Dari Juknis BOS
Diknas propinsi mengetahui betul sepak terjang, dan prestasi Dr. Syahruddin, baik dari segi keilmuan, pengalaman, dedikasi, dan loyalitas serta integritasnya, tak heran, ada-ada saja upaya untuk merusak citra beliau, apalagi santer terdengar kabar bahwa beliau merupakan calon kuat pindah ke sekolah favorit sesuai kebutuhan organisasi, sehingga ini upaya mengganjal beliau.
Sumber media ini di Diknas Sulsel menyebut, nama bapak Dr. Syahruddin digadang-gadang menjadi kepsek SMAN 17 Makassar. Untuk mengganjal beliau dicarikanlah isu-isu yang tidak berdasar. “Jadi, tidak benar itu isu, beliau dicarikan memang celah, tujuannya mengganjal,” terang sumber media ini yang enggan namanya ditulis.
Langkah ini dianggap menjegal, namun sebetulnya, Dr. Syahruddin tidak berambisi menduduki posisi barunya. Beliau tetap tegar, sorot matanya tetap tenang, di temui di ruangannya, beliau menjawab semua tuduhan berdasarkan klarifikasi Selasa lalu. Ia tetaplah seorang penyejuk, dan penenang bagi orang-orang di sekitarnya.
Hal inilah yang diklarifikasi dalam pertemuan itu dimana dihadiri oleh Ketua MKKS, H. Syafruddin, dan jajaran serta beberapa Kepsek yang turut hadir guna meluruskan informasi yang keliru. Dalam kesempatan itu, pihak mantan Kepsek SMAN 19 Makassar yang dirugikan nama baiknya, pun meluruskan pokok permasalahannya.
Menurut mantan Kepsek SMAN 19 Makassar, Dr. Syahruddin, mengklarifikasi berita terkait isu bahwa dirinya dianggap ‘melanggar’ juknis, dan mendapatkan ‘fee’ dari pengadaan buku. Nah, sebetulnya, itu tidak benar, karena rehab dana BOS itu belum cair, karena penganggarannya memang di tahun 2024.
Kemudian, jika saya dituduh mendapat ‘fee’ dari penerbit PT Erlangga, itu juga tidak benar, karena buku itu juga belum dibayar, melainkan uang jaminan kepada penerbit. Intinya, semua penganggaran di tahun 2024. Jadi, berita itu tidak benar.
Bahkan, dalam pertemuan itu, hadir pula bapak Risal dari LSM Lemkira, dan telah meminta maaf atas kekeliruan yang beredar. “LSM Lemkira telah meminta maaf atas kekeliruannya atas pemuatan berita di salah satu media, ” terang Kepsek SMAN 23 Makassar ini.
Dikonfirmasi terpisah, via telpon selulernya, Jumat, 08/12/23 Ketua LSM LEMKIRA, bapak Risal menyatakan permintaan maafnya atas pemuatan berita di salah satu media portal online. “Saya meminta maaf atas terbitnya pemuatan berita itu, dan akan saya pulihkan nama baik beliau,” terang pa Risal.
Pembunuhan Karakter
Apa yang beredar di salah satu media portal online itu semuanya tidak benar. Dan itu upaya pembunuhan karakter. “Upaya pembunuhan karakter (caracter assination), lebih kejamnya lagi adalah fitnah belaka. Namun, dirinya merasa bahwa tidak perlu melaporkan, cukup meluruskan saja pemberitaan yang sebenarnya. Lagi pula, lanjut lulusan S2, dan S3 di Malaysia ini, semuanya sudah clear, Selasa, 05/12/23.
Fokus Di SMAN 23 Makassar
Dirinya kini fokus mengurusi SMAN 23 Makassar, sebagai amanah yang diemban dan dipercayakan ke pundaknya. Ia bahkan berkali-kali menyatakan dirinya, mewakafkan dirinya untuk SMAN 23 Makassar dan berharap bisa pensiun di SMAN 23 Makassar. “Saya mewakafkan diri.saya untuk SMAN 23 Makassar, dan ingin pensiun di sini,” terang Dr. Syahruddin.
Dirinya juga menyatakan siap bersinergi semua pihak, dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya, baik di SMAN 23 Makassar maupun di sekolah sebelumnya, bilamana perbuatan baik dianggap melanggar, dan perbuatan melanggar dianggap baik, dirinya siap.
Bicara kesiapan inilah, mengapa para murid dan ortu siswa-siswi SMAN 19 Makassar, berat melepas kepergian bapak Dr. Syahruddin, bahkan mereka sempat demo menginginkan beliau tetap mengabdi di SMAN 19 Makassar.
Jika sudah begini, isu negatif itu akan sirna dengan citra positif yang ditinggalkan.
Gebrakan Di SMAN 23 Makassar
Kedatangan beliau di SMAN 23 Makassar, sama halnya pada misi sebelumnya, kapasitas beliau, apalagi tipe beliau yang memang karakter membangun, jiwanya sudah dipahami betul oleh pejabat di Diknas.
Berselang satu pekan saja setelah diamanahkan menjadi Kepsek SMAN 23 Makassar, beliau sudah melakukan banyak hal, termasuk pengadaan bangku dan meja yang menjadi dasar bagi kebutuhan anak-anak peserta didik.
Selain itu, menonjol adalah pendingin ruangan atau AC yang sudah berfungsi semua dari lantai 1-3, sebelumnya AC hanya di ruangan tertentu saja, dan masalah krusial adalah sumber air, beliau gerak cepat dalam pengadaan air bersih, dan termasuk penataan halaman SMAN 23 Makassar disertai dengan penghijauan, yakni cabai, tomat, pisang, dan mangga Arummanis kerjasama dengan BPDAS.
Terakhir pengadaan buku tanpa biaya sepeserpun, demi mengisi perpustakaan yang nyaris kosong sebelumnya, kini berjejal buku sebagai kebutuhan dasar. Selamat bekerja pa doktor andalan, tetap fokus, dan semangat demi generasi emas.(*)
Lp: Galang/Anci