Gowa || Daftar Hitam News.Id – Menanggapi pemberitaan sebelumnya terkait insiden pengrusakan mobil milik EG yang dilakukan oleh SK, pihak kuasa hukum SK akhirnya memberikan klarifikasi untuk meluruskan informasi yang beredar.
Dalam pernyataan resminya, kuasa hukum SK menegaskan bahwa insiden yang terjadi pada 13 Maret 2025 di sebuah restoran cepat saji di Jalan Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa, bermula dari pertemuan yang diinisiasi oleh pihak EG untuk membahas harta gono-gini.
“Klien kami menerima permintaan pertemuan yang diajukan oleh EG melalui keluarganya guna membahas perihal harta gono-gini. Kami selaku kuasa hukum yang diwakili oleh rekan Pak Rizal juga turut mendampingi pertemuan tersebut,” ujar Khaeril Jalil, SH, MH, selaku Kuasa hukum SK.
Menurutnya, dalam pertemuan tersebut sempat terjadi perdebatan karena EG mengklaim sejumlah aset yang menurut SK merupakan harta bawaan sebelum pernikahan, termasuk satu unit mobil Wuling yang masih dikuasai oleh EG.
“Karena tidak ada kesepakatan dan untuk menghindari perdebatan yang berkepanjangan, Klien kami memutuskan meninggalkan lokasi dalam kondisi emosional. Secara spontan, ia memecahkan kaca mobil tersebut sebagai bentuk protes atas penggunaan kendaraan yang berkali-kali diminta untuk dikembalikan,” jelasnya.
Lebih lanjut, kuasa hukum SK membantah adanya cekcok di luar restoran seperti yang diberitakan sebelumnya. Mereka menegaskan bahwa EG tetap berada di dalam restoran dan hanya merekam kejadian tersebut, lalu menyebarkan video rekaman itu ke berbagai media.
“Pada saat insiden terjadi, anak kandung SK, BSR (22 tahun), juga berada di lokasi dan berusaha menenangkan ayahnya. Adegan ini mungkin disalahartikan sebagai cekcok, padahal tidak ada interaksi langsung antara klien kami dan EG di luar restoran,” tambah Muh. Rizal, SH rekan Kuasa Hukum SK.
Kuasa hukum SK juga membantah klaim bahwa klien mereka takut digugat terkait harta gono-gini. Mereka menegaskan bahwa SK terbuka untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan dan mempersilakan EG untuk menempuh jalur hukum jika diperlukan.
Selain itu, mereka meminta agar media tidak secara terang-terangan menyebut nama lengkap, alamat, maupun usaha milik SK tanpa konfirmasi langsung, karena hal itu dapat merugikan reputasi klien mereka.
Terkait hal ini, pihak media telah melakukan revisi atas pemberitaan sebelumnya dan mengoreksi penyebutan nama usaha yang dikaitkan dengan SK.
Namun, perlu diketahui bahwa dalam pemberitaan sebelumnya, media ini telah berupaya melakukan konfirmasi serta klarifikasi terkait keterangan informasi yang diberikan oleh kuasa hukum EG. Namun, pihak SK tidak merespons serta sempat menolak telepon dari media ini.
Hingga berita ini diturunkan, EG belum memberikan tanggapan terkait klarifikasi dari pihak SK. Media ini tetap membuka ruang bagi semua pihak untuk memberikan hak jawab guna menjaga keseimbangan informasi.
Lp: Galang