Beredar video guru guru uptd dan siswa smpn 3 kota parepare demo. Mereka menolak kepala sekolah smpn 3 kota parepare dilanjutkan kepemimpinannya. Ada 20 point yang menjadi tuntutan mereka agar kepala sekolah ini tak diberi ruang lagi memimpin sekolah smpn 3 parepare.
Hal ini disebabkan atas sikap arogansi dan oteriternya kasar dalam memimpin. Para guru menilai kepala sekolah ini tidak punya tata krama adab dalam mempimpin, tidak menghargai harkat seorang wanita.
Perlu diketahui nama kepala sekolah ini Hartono. Para guru dan siswa sudah begitu kesal dan penuh amarah terhadap hartono. Sarjana pendidikan tinggi disandangnya tapi tidak mencerminkan diri seorang pendidik dan pemimpin yang baik.
Amir, salah seorang guru senior di sekolah itu, mengaku 90 persen guru di SMPN 3 menandatangani mosi tidak percaya untuk Kepala sekolahnya, karena dinilai kasar dan arogan.
Sering berkata kasar mempermalukan seorang guru wanita dihadapan guru guru lainnya, dan ringan tangan dan kaki ketika ada siswa yang melanggar. Itulah yang membuat para guru dan siswa menilai hartono tak pantas disebut sebagai seorang pendidik dan pemimpin.
Hal ini pula mendapat reaksi keras dari aktivis perlindungan perempuan dan anak kota parepare sekaligus direktur PBH BAIN HAM RI provinsi Sulsel angkat bicara terkait video viral guru perempuan yang histeris melawan sikap arogansi kepala sekolahnya.
Arny Yonathan SH menilai Hartono tidak pantas menjadi seorang pendidik dan pemimpin. Jika Pemarah, Jangan Jadi Guru!
Menjadi guru merupakan profesi yang sangat mulia, namun kalau anda memiliki sifat pemarah atau mudah marah, jangan sekali-kali menjadi guru.
Harusnya itu hartono memperhatikan guru guru dan siswanya, memberikan edukasi dan pemahaman yang baik buat semua, jangan dengan sikap arogansi, temprament dan kasar yang dipertontonkan.
Mau jadi apa penerus bangsa bila tenaga pendidik sekaligus pemimpin lebih mengedepankan hal seperti ini. Saya berharap walikota parepare, dan Kadisdik parepare memberikan sanksi tegas terhadap hartono. tutupnya”.
LP: Galang